Gimana isi blog ini ?

Senin, 19 April 2010

Kecanggihan dan Kecantikan Indonesia dalam Ponsel Garuda Sophisticated (GS)

Manusia hidup dengan mimpi dan imajinasi. Manusia akan memenuhi hidupnya dengan impian dan imajinasi masa depan selama ia masih bisa berpikir. Bahkan menurut Einstein  memiliki imajinasi lebih penting dari sekadar memiliki ilmu pengetahuan.

Nah, melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, maka tidak bisa dipungkiri manusia pun terbukti semakin hebat dalam berimajinasi serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam teori dan praktek. Seiring dengan kehidupan manusia yang semakin dinamis, maka teknologi pun semakin diciptakan sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut. Teknologi harus mampu memberikan kemudahan kepada manusia dalam menjalankan aktivitasnya dan mendapatkan kebutuhan kehidupannya di era globalisasi ini.

Oleh karena itu, kami pun ingin ikut serta memberikan ide untuk membuat pengembangan dari ide dasar alat komunikasi yang praktis, fashionable, dan cinta tanah air Indonesia.

Alat ini kami beri nama Garuda Sophisticated (GS). Ini adalah ponsel berbentuk lambang garuda dan berukuran sebesar pin yang memang dapat digunakan sekaligus sebagai pin (aksesoris baju) dengan konten dan desain yang sangat berkarakter Indonesia.


Ponsel GS memiliki feature sebagai berikut :
  • Kamera 3.0 megapixel yang terletak di mata burung garuda.
  • Dual recorder. Apa yang terekam sudah langsung berupa data suara dan data tertulis.
  • MP3 dan video player. Konten asli ponsel ini adalah lagu-lagu daerah Indonesia dan video tarian daerah serta peta kekayaan alamnya. Ini adalah konten asli yang disediakan ponsel GS tetapi konsumen juga bisa menambahkan atau menggantinya dengan lagu-lagu atau video-video lain (sesuai selera).
  • Pengenal karakteristik seseorang melalui sensor tubuh. Alat ini akan aktif jika ponsel GS dipasang sebagai pin di baju dan lawan bicara sedang berada tepat di depan pengguna. Sensor ini akan mengenali sifat dan karakter seseorang melalui suhu tubuh dan pandangan matanya yang tertangkap kamera. Data kemudian langsung disimpan ke dalam memori telepon yang dapat dipindahkan langsung dengan USB yang juga merupakan bagian ponsel.
  • Virtual call. Konsep ini memberikan keleluasaan konsumen untuk bisa bertatap muka dengan pihak lain meski dalam jarak jauh. Konsep 3G tidak akan ada lagi di tahun 2020, maka semua sudah beralih ke 4G atau hologram.
  • USB (data yang masuk ke dalam handphone bisa langsung dipindahkan dengan USB yang sekaligus terpasang di kepala garuda. USB digunakan dengan cara menggeser kepala garuda ke atas, sampai keluar slot USB) .
  • Pena. Pena ini terletak di bagian ekor garuda, bisa disembunyikan dan ditarik jika ingin dipakai.
  • Aplikasi Microsoft Office
  • Jaringan Wi-fi
Desain :
- Bentuk seperti lambang burung Garuda Pancasila, berwarna kuning keemasan, tipis, persis seperti pin.
- Layar ponsel terdapat di dalam perisai burung. Perisai burung dapat terbelah dan dibuka untuk melihat layar sentuh.
- Desain dibuat ringan, praktis dan lengkap.
- Data dapat disimpan sesuai yang diinginkan, misal ketika kita merekam suara bisa langsung ditranskrip menjadi data teks dan dipindahkan ke PC melalui USB. Hal ini bisa memudahkan seseorang dalam menulis hasil wawancara, terutama untuk konsuemn yang berprofesi sebagai wartawan.
- Tombol (selain keypad ponsel) berada pada sayap kiri dan kanan.

GS sengaja dirancang dengan desain sederhana dan berukuran kecil agar mudah dibawa, dipakai sebagai pin yang mempercantik penampilan serta tetap bisa melayani kebutuhan komunikasi manusia. Apakah masyarakat masih tetap malu memakai produk dengan ciri khas Indonesia, jika sudah ada ponsel seperti ini?


Penyusun
Putri Adityowati 210110080043
Rezki Apriliya Iskandar 210110080041

Selasa, 06 April 2010

HOLO 2.0, Saat Teknologi Menjadi Aksesoris Fashion



Kini, komputer telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern. PC biasa telah mengambil bentuk notebook portabel dan perangkat mobile lainnya, sehingga Anda dapat tetap terhubung dengan orang lain setiap saat. Dari kenyataan ini, Elodie Delassus, desainer produk industri asal Prancis mengembangkan HOLO 2.0, teknologi dengan konsep komputer portabel. Dengan adanya HOLO 2.0 ini, bayangan tentang komputer portabel di masa depan akan menjadi kenyataan.
Berdasarkan konsep ini, HOLO 2.0 tidak hanya semata-mata sebagai komputer portabel yang juga dilengkapi dengan akses internet, tetapi juga bisa berperan sebagai aksesoris fashion. HOLO 2.0 dapat dikenakan sebagai gelang atau dibawa dalam saku. Teknologi ini berbahan non-konduktif fleksibel, tahan non-alergi dan panas untuk jaringan yang aman dan mudah. HOLO 2.0 mampu memancarkan gambar hologram dan memancarkan getaran suara untuk alert instan. Jika Anda tidak nyaman memakainya di pergelangan tangan, Anda dapat menempatkan dalam saku Anda. HOLO 2.0 dibuat berdasarkan konsep "teknologi sebagai fashion".
Berdasarkan konsep ini, HOLO 2.0 tidak hanya semata-mata sebagai komputer portabel yang juga dilengkapi dengan akses internet, tetapi juga bisa berperan sebagai aksesoris fashion. HOLO 2.0 dapat dikenakan sebagai gelang atau dibawa dalam saku. Teknologi ini berbahan non-konduktif fleksibel, tahan non-alergi dan panas untuk jaringan yang aman dan mudah. HOLO 2.0 mampu memancarkan gambar hologram dan memancarkan getaran suara untuk alert instan. Jika Anda tidak nyaman memakainya di pergelangan tangan, Anda dapat menempatkan dalam saku Anda.
Sebagai komputer portabel yang juga dilengkapi akses internet, HOLO 2.0 membantu Anda untuk tetap berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan orang lain di manapun lokasinya (efek interaktivitas). Dengan dilengkapi hologram, Anda dapat melihat secara langsung orang lain yang Anda ajak bicara. HOLO 2.0 lebih ditujukan pemakaiannya untuk individu sehingga Anda bisa dengan leluasa memakainya untuk berinteraksi dengan siapa saja (efek demassified). Tapi, semua kecanggihan yang Anda dapatkandari HOLO 2.0 ini hanya bisa dirasakan saat Anda dan orang lain sama-sama memakainya (efek asychronous).
HOLO 2.0 juga tersedia dengan warna-warna yang beragam dan menarik. HOLO 2.0 terutama sangat cocok bagi Anda yang hi-tech dan fashionable.




Rezki Apriliya Iskandar
210110080041/Jurnalistik 2008
Sumber:

'Sense' : Rasakan Sensasi yang Ada di Layarmu



Apakah Anda tipe orang yang tetap fashionable dan up to date meski sibuk ? Jikalau iya, tentunya anda sering memanfaatkan situs toko online untuk memenuhi kebutuhan primer sampai fashion anda sehingga tetap mengikuti tren. Apakah Anda tidak memiliki cukup waktu untuk menonton film di bioskop padahal anda maniak film? Kalau iya, tentu anda akan tetap membeli DVD untuk menonton di rumah atau mengulik youtube untuk mencari dokumen film tersebut. Atau Anda orang yang gemar bepergian jauh dan membutuhkan observasi awal untuk menentukan tempat mana yang cocok untuk tempat singgah atau liburan ? Sudah pasti anda akan segera browsing tempat tujuan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Ya, teknologi internet memang sudah memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kita. Efisiensi waktu serta efektifitas produk adalah manfaat dasar teknologi masa kini. Namun, apakah anda puas dengan menikmati teknologi yang praktis dan cepat saja ? Pasti tidak. Jika Anda orang yang tidak hanya fashionable tetapi juga sophisticated, anda tentu selalu menanti teknologi terbaru yang semakin mendekatkan anda pada dunia-dunia maya. Jarak semakin ditiadakan. Anda tidak perlu khawatir dengan penipuan barang di online shop atau Anda tidak perlu bersedih hati karena hanya menikmati film dari PC atau televisi anda.
Kini telah hadir “Sense” , wireless yang membolehkan penggunanya untuk mendekati atau berhubungan langsung dengan apa saja yang tampak dalam layar PC atau televisi. Teknologi ini merupakan media interaktif baru yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Pemakai wireless ini diperbolehkan menikmati objek-objek yang tampak dalam layar saat sedang jalan-jalan di web favorit, menikmati film, maupun saat akan berbelanja. Hal ini membuat pemakai memiliki kedekatan emosional yang lebih dalam dibanding hanya menikmati objek audio dan visual (statis maupun dinamis).
Asosiasi CD&I melalui pameran “La sirip Du Design” mengeset “Sense” untuk dapat mengembangkan kebiasaan berselancar di internet (surfing) dan kecenderungan berbelanja. Dengan alat ini kebiasaan berselancar akan semakin lengkap dan memenuhi kebutuhan emosional yang ingin diketahui. Wireless Sense dilengkapi dengan sensor peka bau, flavor-ink, dan microprinter-ink yang membuat kita bisa mencium bau, mengecap rasa, dan menyentuh tekstur objek yang sedang kita lihat di layar.
Untuk mencium segala bau-bauan yang terkandung dalam objek di layar dapat kita cium melalui lubang smell enhancer system di bagian pinggir. Lalu untuk merasakan asam,pahit, manisnya objek (misalnya saat kita akan membeli kue tart di toko online) kita dapat memanfaatkan flavor sheet yang berwarna hijau dan berukuran kecil, sehingga dapat dimasukkan ke mulut. Fitur touchscreen yang memanjang memberikan keluasaan kita untuk meraba tekstur permukaan objek di layar. Untuk itu, kita hanya perlu menyisipkan tangan kita ke dalam sarung yang berada di bawah permukaan LED wireless. Selain tekstur , ternyata kita juga bisa merasakan suhu objek.
Menurut kajian media baru oleh M. Rogers, penemuan Sense ini masuk ke dalam bagian media microcomputer. Sense memiliki komponen kompleks yang semakin mempermudah kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Awalnya sense menghendaki kita untuk berinteraksi dengan alat sensor di LED ( interactive machine to machine ) lalu sensor itu akan mengintegrasikan dan menyampaikan kembali ke indera kita. Interaksi kita dengan subjek atau objek tujuan pun menjadi lebih detail dan eksplisit (interactive human to human)
Sebagai alat pendukung teknologi komunikasi, tentu alat ini akan bermanfaat jika digunakan sesuai kebutuhan. Dengan Sense, kita akan lebih pintar memainkan inderawi kita untuk menganalisis suatu objek, dibanding hanya menganilisis lewat audiovisual saja (efek media baru). Sudah barang tentu kita menjadi akan semakin berhati-hati dan teliti sebelum membeli suatu produk via toko online. Melalui Sense yang canggih ini, kita juga lebih awal mengetahui kondisi objek interaksi tanpa bertatap atau melihatnya langsung. Efek yang dirasakan dari objek tersebut hanya dapat dirasakan lagi jika pemakai Sense membuka situs atau tampilan melalui PC-nya lagi (efek asynchronous- ketidakserempakan efek). Jadi sudah siapkah anda merasakan sensasi Sense untuk surfing di internet yang lebih menarik ? Tunggu saja kehadirannya di Indonesia .
Putri Adityowati
210110080043 . Jurnalistik 2008.