Gimana isi blog ini ?

Selasa, 08 Juni 2010

Perahu Kertas, Novel yang Sarat Emosi



Judul Buku              : Perahu Kertas
Penulis                   : Dewi Lestari
Penerbit        : Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Tahun Penerbitan    : 2009
Tebal                     : xii + 444 Halaman
Harga                     : Rp 69.000,00

"Kepala kamu akan selalu berpikir menggunakan pola 'harusnya',tapi yang namanya hati selalu punya aturan sendiri. Secerdas-cerdasnya otak kamu, gak mungkin bisa dipakai utk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu."

Kutipan di atas diambil dari novel Perahu Kertas karya penulis sekaligus penyanyi Indonesia, Dewi Lestari. Perahu Kertas adalah novel terbaru karya Dewi Lestari atau yang akrab dipanggil Dee. Novel ini menceritakan tentang kehidupan, impian-impian dan cinta yang dimiliki dua tokoh utamanya yakni Kugy dan Keenan. Kisah mereka termasuk kisah cinta di antara keduanya adalah kisah yang sangat rumit dan tidak biasa, penuh dengan berbagai misteri dan rintangan yang menghampirinya. Kisah ini lah yang membedakan Perahu Kertas berbeda dengan novel remaja lainnya.
Tokoh utama dalam Perahu Kertas adalah Kugy dan Keenan, dua orang yang memiliki sifat saling berlainan. Kugy adalah perempuan muda asal Jakarta yang lincah, cerdas, pengkhayal, dan urakan, tetapi memiliki semangat tinggi untuk mewujudkan impian terpendamnya sebagai penulis cerita dongeng. Dalam novel ini, Kugy diceritakan baru saja lulus SMA dan melanjutkan kuliahnya dengan mengambil jurusan Sastra di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Di sana ia tinggal di sebuah tempat kost bersama sahabatnya, Noni. Dari Noni lah Kugy bertemu dengan Keenan dan berkenalan dengannya. Hubungannya dengan Keenan semakin akrab dan mengubah hidup Kugy selanjutnya.
Keenan sendiri adalah laki-laki muda yang cerdas, pendiam, tenang, kaku, serius,berbakat melukis, dan suka melakukan hal-hal yang penuh kejutan yang terkadang membuat Kugy kagum. Keenan berasal dari Jakarta dan sempat tinggal selama enam tahun di Amsterdam (Belanda) untuk sekolah di sana. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta dan tak berapa lama ia melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi di Bandung dengan mengambil jurusan Ekonomi. Sebenarnya keputusannya mengambil jurusan Ekonomi semata-mata bukan keinginannya melainkan keinginan ayahnya. Keenan sendiri ingin mengembangkan bakat melukisnya tetapi keinginannya ditentang habis-habisan oleh sang ayah. Di saat-saat itulah Kugy hadir dan mengubah banyak hal dalam hidup Keenan termasuk dalam hal memperjuangkan impiannya sebagai pelukis. 
Di atas adalah sebagian yang diceritakan dalam novel Perahu Kertas. Novel ini berbeda dengan novel Dee sebelumnya, Supernova, yang terkesan “berat” dan banyak makna filosofis di dalamnya. Bahasa dan gaya tulisan yang dipakai dalam Perahu Kertas, lebih ringan dan lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Bisa dibilang kalau Perahu Kertas lebih ”ringan” dari Supernova dan lebih ”berat” dari novel-novel chicklit atau teenlit yang beredar sekarang ini. Perahu Kertas sarat dengan emosi. Novel ini sangat mampu menyentuh sisi psikologis para pembacanya. Sebagian besar pembaca yang sudah membacanya akan berkomentar kalau Perahu Kertas mampu mengaduk-aduk perasaan mereka karena ada beberapa bagian yang dikisahkan dalam novel ini mirip dengan yang mereka alami di kehidupan nyata. Hal ini bisa dibuktikan dengan berbagai komentar dari para pembaca yang terdapat di halaman xi-xii dan halaman 441-442 novel ini.

Oleh: Rezki Apriliya Iskandar (210110080041)





12 komentar:

saiariniez mengatakan...

hahaha* gw setuju banget sama resensi ini..
perahu kertas memang bisa mengaduk-aduk perasaan orang yang membacanya...marah.sedih.geregetan.kecewa.bisa terulas jadi satu bahkan dalam waktu yang bersamaan =)

Living Healthy ! mengatakan...

sumpah yah,, si sayah rela ngabisin waktu 5 jam full ampe mata petet cuma buat nyelesein buku ini.
hahaha... seru bgt!
ini novel dee yg ngepop. romntis, tapi ga belagu, ga gombal.
two thums up!

Anonim mengatakan...

buku ini emang keren banget..

ngomentarin tulisan dikit ah..

dalam paragraf kedua dibilang novel terbaru mnurut gw ga cocok mending sebut angka aja soalnya terbitnnya jg 2009..

hahaha...

keep posting gan... :p

zoom.in mengatakan...

buku ini memang the best lah .. sampe cepet bacanya .. seru :)

Berita Aktual mengatakan...

he keren ..
emang penulis keren, 5 jam buat nyelesaian bukunya.
lama bangat ketahanan matanya

Hamzah mengatakan...

Gw masih ingat,novel ini gw beli februari 2010. Awalnya nggak begitu tertarik, soalnya kebanyakan novel2 Dee terlalu "berat". Contohnya aja Supernova, sampai sekarang belum ngerti 100% apa ceritanya. Hehe...

Tapi Perahu Kertas beda! novel ini kayak campuran antara novelnya Dan Brown, Paulo Coelho, n Novel2 Teenlit. Kebayang kan? Well don't,just read it!

Anonim mengatakan...

nice book :)
bisa jadi sumber motivasi, inspiratif, penuh pesan moral yang tinggi

sinta mengatakan...

Aku suka banget ni sama Perahu Kertas!

Kereeeen..!
Penasaran kalau dibikin film gimana ya?

Anonim mengatakan...

Kalau temanku malah gak betah baca perahu kertas sebab minim sekali details2 ttg setting, kebanyakan hanya di penokohan aja, jadi kurang asik, katanya.

Aku jadi penasaran pengen baca :)

melissa mengatakan...

aku punya buku ini dikasih temen aku si avisena pas ulang tahun tahun kemaren. sampe sekarang bukunya masih tersampul dengan rapih karena belum dibaca hehehehe...

ayo ulas buku2 baru, banyak tuh buku baru di gramed.

Cabaca Buku mengatakan...

Terima kasih buat semua komentarnya.
Senang euy ternyata banyak jg yg suka sm Perahu Kertas.
*serasa jadi penulis aslinya ya. hehe...

-Rezki

imagetabble mengatakan...

gaya penulisannya membuat theatre of mind saya bermain-main dan memang cocok dibaca oleh perempuan yg seumuran kugy atau mahasiswa.
Perahu Kertas memang menjadi karya Dee yang berbeda dari karya sebelumnya, tapi tetap bagus menurut saya.